cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Nirmana
ISSN : -     EISSN : 02150905     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
NIRMANA Jurnal Deskomvis aims to: Promote a comprehensive approach to visual communication design incorporating viewpoints of different diciplines Strenghten academic exchange with other institution. Encourage designer, practicing, academic and others to conduct research and other similar activities.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009" : 6 Documents clear
Studi Pengaruh Visual Merchandise untuk Anak Terhadap Perilaku Pembelian Paket HappyMeal di Restoran McDonald’s Surabaya Natadjaja, Listia; Dewi F., Rosaline; Setyawan, Deddy
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.426 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 41-59

Abstract

In sales promotion context, premium offers such as toy merchandizes for kids are free incentives or discounted price to encourage sales. A common finding that toys on merchandize offered in Happy Meal packets influence their consumer behavior which are kids, besides kids are known as potential target market nowadays. This thesis is not only giving descriptive explanation about the visual influence on merchandise towards kid’s buying behavior on the purchase of Happy Meal packets, but also about correlation and simple linear regression analysis. The result indicates that visual elements on merchandises have strong and significant impact to kid’s buying behavior on Happy Meal packets. Abstract in Bahasa Indonesia: Dalam konteks promosi penjualan, penawaran premi seperti merchandise mainan untuk anak, merupakan penawaran item gratis atau dalam harga yang lebih murah yang bertujuan menimbulkan suatu respons. Dalam kelanjutannya, diketahui bahwa visual merchandise mainan dalam paket HappyMeal mempengaruhi perilaku konsumen anak-anak. Disamping itu, anak-anak adalah pasar yang potensial dewasa ini. Skripsi ini tidak hanya memberikan pemaparan deskriptif mengenai pengaruh visual merchandise terhadap perilaku pembelian paket HappyMeal pada anak, tetapi juga mengenai analisis hubungan korelasi dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian mengidikasikan adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara visual merchandise terhadap perilaku pembelian paket HappyMeal pada anak. Kata kunci: Pengaruh visual, Merchandise, Perilaku pembelian, McDonald’s.
Efektivitas Corporate Identity Join Pre-School and Enrichment sebagai Media Promosi di Surabaya Hosana M, Mendy
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.033 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 60-66

Abstract

Development of Science and Technology in this globalization era which is supported by comprehensive, wide open, and easily accessible information facilities, encourages the Indonesian public mindset to become a modern mindset. This modern mindset even penetrates into all areas including in the field of education. If education used to not be considered for girls, today it has now become a need for all people, whether male or female. Not only that, the high levels of education achieved and the image of the selected educational institutions become markers of modern social class society in big cities now, not just in some areas of Surabaya. There are so many early educational institutions in Surabaya and almost all offer best quality education. But the difference is how the institution portray himself to the eyes of the community through corporate identity. The reflection of an institution or company image that often we know as corporate identity will be discussed through this study. Abstract in Bahasa Indonesia; Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di era globalisasi ini yang ditunjang dengan sarana informasi yang lengkap, terbuka lebar serta mudah diakses mendorong pola pikir masyarakat Indonesia menjadi pola pikir modern. Pola pikir modern ini pun merambah ke segala bidang tak terkecuali bidang Pendidikan. Jika dulu pendidikan dianggap tidak terlalu penting secara khusus bagi anak perempuan maka saat ini pendidikan menjadi suatu kebutuhan penting bagi semua orang, baik laki-laki atau pun perempuan. Bukan hanya itu, tingginya jenjang pendidikan yang diraih dan citra lembaga pendidikan yang dipilih menjadi suatu penanda kelas sosial masyarakat modern.di kota-kota besar saat ini, tak terkecuali Surabaya. Ada begitu banyak lembaga pendidikan di Surabaya dan hampir semua menawarkan kualitas pendidikan yang baik. Namun yang menjadi pembeda adalah bagaimana lembaga pendidikan tersebut mencitrakan dirinya di mata masyarakat melalui identitas perusahaannya. Pencitraan diri dari suatu lembaga atau perusahaan yang sering kita kenal dengan corporate identity inilah yang akan dibahas melalui studi ini. Kata kunci: pendidikan usia dini, corporate identity, logo, media promosi.
Strategi Pembuatan Film Dokumenter yang Tepat untuk Mengangkat Tradisi-Tradisi di Balik Reog Ponorogo Prihantono, PM. Onny; Natadjaja, Listia; Setiawan, Deddy
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1880.607 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 1-10

Abstract

Reog is a notable art from Ponorogo which has been existing for centuries and is inherited down from generation to generation among Ponorogo society up to present time. Besides presenting an alluring performance, reog is also full of tradition and customs inherited from old generation such as erotic dance, liquor party, and homosexual relationship. Those traditions are identically associated to reog as a form of free, spontaneous and rules free entertainment for common people, therefore, the customary tradition often cause controversy to emerge among people because of their contradiction toward present customs of ethics and politeness. On the other hand, the tradition contain lofty cultural principles which reflect the true identity of Ponorogo people. Unless the principles are properly preserved, the statement which says that reog is the true identity and distinctive feature of Ponorogo will fade away, and thus reog will be easily taken and claimed by other societies. Documentary movie as audio visual media is able to plainly eplain how reog dancers truly live. By using interview method and daily life document documentary, the controversy in the traditions could be dug transparently. Various opinions toward the erotic dance, liquor party, and homosexual relationship become a strength to trace the history of reog in Ponorogo. Hence, Indonesian people will not be hesitant that reog is an original culture owned by the Indonesians themselves since the time of their ancestors. However, reog is still an entertainment for common people, pleasure is the main purpose of it. Strong limitation toward the expression of art will eventually extinguish the people’s enthusiasm in the art itself. Abstract in Bahasa Indonesia: Reog merupakan kesenian khas daerah Ponorogo yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Ponorogo hingga saat ini. Selain menyajikan tontonan yang menarik, kesenian reog ini ternyata juga sarat akan tradisi/kebiasaan yang telah dibawa sejak jaman nenek moyang, mulai dari gerakan tari yang erotis, mabuk-mabukan hingga hubungan sesama jenis/homoseksual. Tradisi tersebut identik dengan reog sebagai hiburan rakyat jelata yang bebas dan spontan, tak terikat aturan, sehingga seringkali menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat modern karena bertentangan dengan norma-norma masyarakat terutama norma kesusilaan dan kesopanan. Di sisi lain, setiap tradisi tersebut kaya dengan nilai-nilai luhur budaya yang harus dilestarikan untuk kelangsungan sejarah. Jika tidak, maka pernyataan bahwa reog adalah jati diri dan ciri khas Ponorogo akan luntur dan dapat mudah diambil/diklaim menjadi milik masyarakat lain. Film dokumenter sebagai media audio visual mampu memaparkan kepada masyarakat mengenai kehidupan pelaku reog Ponorogo sesungguhnya. Dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi kehidupan sehari-hari, tradisi-tradisi yang kontroversial tersebut dapat digali secara transparan. Pendapat yang beragam tentang gerakan tari yang seronok, mabuk-mabukan hingga hubungan homoseksual justru menjadi kekuatan untuk mengetahui jejak sejarah reog di bumi Ponorogo. Dengan begitu masyarakat Indonesia takkan ragu lagi bahwa reog memang adalah aset kebudayaan asli milik bangsa Indonesia sejak nenek moyang. Bagaimanapun kesenian reog tetap merupakan hiburan rakyat, kesenangan adalah tujuan utama yang dicari. Ekspresi kesenian yang terlalu dibatasi akan mematikan antusiasme masyarakat terhadap kesenian tersebut. Kata kunci: reog ponorogo, film dokumenter, seni, budaya.
Metamorfosis Kebudayaan (Sebuah Tinjauan Media Televisi dan Budaya Kekerasan) Harsanto, Prayanto Widyo
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.667 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 11-18

Abstract

Culture and communication media cannot be separated one from another, because culture does not only determine who is talking, but also determine about what and how the communication takes place. Culture, in this case, takes a role in determining how the messages are received and meanings are conveyed. The plenty of (visual) mass communication media have succeeded in affirming that globalism has occured everywhere including in Indonesia as a developing country. Television is one sort of mass communication media produced by a long process of human culture development. The intended development is improvement in technological field, specifically in communication and information technology that revolutionize communication techniques. The television mass media have the most powerful effect towards society concerning imitation. Various television programs, especially those that contain violence factors, the violence that is watched by children may stimulate them doing crime in their adulthood. This is because there is a strong relationship between violence on television with factual life. This is a characteristic of media culture that is a kind of visualization culture which can be imitated and followed by anyone. Abstract in Bahasa Indonesia: Budaya dan media komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kebudayaan tidak hanya menentukan siapa yang berbicara, tetapi tentang apa dan bagaimana komunikasi itu berlangsung. Kebudayaan dalam hal ini ikut menentukan bagaimana pesan-pesan ditangkap dan makna-makna disampaikan. Gencarnya media komunikasi massa (visual) telah berhasil mengukuhkan bahwa globalisme telah terjadi di mana-mana termasuk Indonesia sebagai negara berkembang. Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa hasil dari suatu proses perkembangan budaya manusia yang panjang. Perkembangan yang dimaksud adalah kemajuan dalam bidang teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi yang merevolusi teknik-teknik berkomunikasi. Media massa televisi ini memiliki efek paling kuat terhadap masyarakat dalam hal peniruan. Berbagai program tayangan di televisi khususnya yang mengandung unsur kekerasan, hasil tontonan kekerasan yang dinikmati anak dapat mendorong aksi kriminalitas saat dewasa nantinya. Karena ada hubungan erat kekerasan di tayangan televisi dengan yang terjadi di kehidupan nyata. Ini merupakan ciri khas budaya media adalah bahwa ia merupakan suatu budaya peragaan yang dapat ditiru dan diikuti siapa saja. Kata kunci: kebudayaan, televisi, kekerasan.
Gaya Desain pada Visualisasi Undangan Pernikahan di Surabaya Damayanti, Maria Nala; Sampurna, Benny; Lasiman, Lasiman
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 19-32

Abstract

Wedding invitation is one of many visual languages which is designed for communicating a massage and an image to the invited guest. Wedding invitation development in Surabaya indicates several uniformity in design, which tends to use the same design style and applicate recent printing technologies. These condition shows an increasing common understanding in the urgency of visualization of invitations. This research topic is to explain the background of the phenomenon from design style as known in visual communication design and the development of visual culture. Design style which is used by the people is eclectic design. This phenomenon contributes to the characteristics of visual culture in Surabaya. Abstract in Bahasa Indonesia: Undangan pernikahan adalah salah satu bahasa visual yang senantiasa dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menyampaikan pesan dan kesan tertentu kepada pihak yang diundang. Perkembangan undangan pernikahan di Surabaya menunjukkan adanya beberapa keseragaman desain kecenderungan kesukaan akan gaya desain tertentu, dan digunakannya teknologi cetak terkini. Kondisi ini menunjukkan adanya perkembangan di masyarakat terhadap pentingnya visualisasi undangan. Tulisan ini membahas latar belakang fenomena ini dari sisi gaya desain yang dikenal dalam bidang desain komunikasi visual dan perkembangan budaya visual.Gaya desain yang banyak digunakan masyarakat adalah ekletik desain. Fenomena ini memberi ciri budaya visual di Surabaya, Kata kunci: budaya visual, elemen desain, gaya desain, tipografi, undangan pernikahan.
Visualisasi Iklan Cetak Mobil VW ”New Beetle” Sebagai Pencitraan Hubungan Manusia dan Teknologi Aryanto, Hendro
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 33-40

Abstract

When a new car is launched to the market, sometimes it begins with the appearing of the product advertisement. This happened with VW’s products. In VW Beige ”New Beetle” and VW Black ”New Beetle” print ad versions, they are shown as symbols of beauty and comfort because of their modern technology. VW ”New Beetle” could be the peoples’ choice in many countries with different geographical and cultural backgrounds. In the commodity society, beauty is priceless, for it is supported by the image culture which emphasizes appearance. This point will support belief and loyalty to the brand. Abstract in Bahasa Indonesia: Ketika sebuah mobil baru diluncurkan ke pasar, biasanya diawali dengan pemunculan iklan produk tersebut. Ini yang nampak pada produk VW. Pada iklan cetak versi lipstik VW Beige ”New Beetle” dan VW Black ”New Beetle”, merupakan simbol kecantikan dan kenyamanan karena teknologinya yang modern. VW ”New Beetle” bisa menjadi pilihan orang-orang di negara manapun yang mempunyai geografis yang berbeda-beda tentunya dengan budaya yang berbeda pula. Dalam masyarakat komoditas, kecantikan adalah sangat berharga, karena didukung budaya citra yang mengutamakan penampilan. Hal ini akan mendukung keyakinan dan kesetiaan pada merek tersebut. Kata kunci: iklan cetak, VW Beetle, citra, manusia, teknologi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6